RENUNGAN KEHIDUPAN


SUNGAI KEHIDUPAN

Bila kita memperhatikan sebuah SUNGAI yg aliran airnya TIDAK LANCAR,..maka kita akan mendapati beberapa PENYEBABNYA, Yaitu SAMPAH , BATU DAN LUMPUR .

Dalam Kehidupan kita bisa kita ibaratkan sbb ;



♒ SAMPAH

Kadang kita tidak bisa mengalirkan HAL² yang BΑÍK karena dalam HIDUP kita mengalir SAMPAH-SAMPAH..

SAMPAH dalam hal ini ibaratnya kita berbicara ttg sesuatu yang dimasukan dalam diri kita seperti GOSIP, PIKIRAN NEGATIF, , DENDAM, KEBENCIAN, IRI HATI, KEMARAHAN, KEINGINAN MENYAKITI ATAU INGIN BERBUAT JAHAT PADA ORANG LAIN dsb ...

Saat kita membiarkan diri kita TERMAKAN oleh GOSIP atau OMONGAN NEGATIF σгαπƍ lain, maka rasa KESAL, MARAH akan memenuhi HATI kita, Apalagi kalau hati kita sudah Penuh dengan Dendam dan Akal Sehat sudah menjauh dari kita .




Belajarlah MENGUASAI HATI, kita tidak bisa MELARANG orang lain MEMBICARAKAN diri kita, namun kita bisa MENJAGA HATI ini untuk tetap TENANG.

Dan kita bisa mencegah orang lain berbicara negatif ttg kita kalau mmg kita Tidak melakukan hal-hal Negatif.




♒ BATU

BATU ibarat berbicara tentang KEKERASAN HATI.

Tak jarang perbuatan σгang lain membuat kita jadi SAKIT HATI, lalu MEMENDAM DENDAM.

Dan biasanya kita akan dihadapkan dengan 2 PILIHAN : Mau MENGAMPUNI atau tetap MENGERASKAN HATI MEMBENCI orang itu.

Percayalah bahwa Mengampuni Kesalahan orang lain pada kita, itu adalah hal yang paling Melegakan Hati dan Pikiran kita .

Kalau kita tak bisa mengampuni kesalahan orang lain yg bersalah kpd kita, lalu bagaimana kalau kita sendiri punya Salah ...... ? ? dengan cara bagaimana kita akan meminta ma’af dan ampunan ?.




♒ LUMPUR

LUMPUR ini ibarat berbicara ttg MASA LALU.

Mungkin kita memiliki MASA LALU yang BURUK,yang belum diíselesaikan dan masih mengendap didasar hati.

Karena itu, penting bagi kita untuk membereskan MASA LALU kita agar kita dpt menjadi seperti SUNGAI yang mengalirkan KEHIDUPAN.




"SUNGAI itu tidak akan bisa mengalirkan KEHIDUPAN kalau masih ada SAMPAH, BATU dan LUMPUR yang mengganjalnya .




T-I

Categories:
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

 

Feedjit